Selasa, 21 Juni 2011

BERSELANCAR DI ERA MENGGLOBAL (2)


Lanjutan dari tulisan berjudul sama, maka yang ke 2 ini pun tetap berdasarkan Hukum Termodinamika 1 (Hukum Kekekalan Energi) + “Hukum Termodinamika ke 0 (nol)” yaitu: “Energi tinggi mengalir ke energi rendah (sambil menyedekahkan Energi ke sekitarnya)”, karena Tuhan ciptakan alam selalu dalam keseimbangan, agar ada gerak, dinamika dan kehidupan.

Karena di 17.500 pulau kita kekayaan alam di darat, laut dan perut buminya agak banyak, aneka ragam, agar dpt masuk pasar bebas, pengolahannya harus berstandar internasional. Caranya mudah. Gunakan teknologi canggih (kalau perlu pakai robot, yg sering jadi juara dunia) dgn “TENAGA LISTRIK” murah (gratis), bebas BBM, ramah lingkungan, ber-TTG (Teknologi Kampungan), merata sampai pelosok desa, pulau terpencil dan berlimpah ruah. Caranya, untuk memutar Generator Listrik (Dynamonya) gunakan tenaga alam unggulan tiap lokasi/daerah/kampong seperti air terjun, arung jeram, air buangan di kota, saluran irigasi, selokan, sungai besar, arus laut, gelombang dan angin. Teknologinya sdh dikuasai Anak Bangsa 100%.

Ceritanya:

1. Niat merubah “Musibah” banjir bandang, longsor dsb menjadi “Anugerah” dengan Hukum Termodinamika ke 0 tsb. Hasil bacaan: Panas matahari diserap permukaan laut, panas, terusir (alam tidak senang pada kesenjangan dlm arti luas, termasuk energi, maka muncullah Hk. Termodinamika ke 0, sbg hukum dasar yg keduluan No. 1). Energi panasnya dirubah menjadi Energi Mekanik = ½.M.V2 (Hk Term. 1) dan yg mudah terbang adalah air murni (jadi kukus). Dirubah lagi menjadi Energi Tempat (lapisan awan = M.g.h). Agar laut tidak kering, diciptakan Tuhan jaring, yaitu suhu makin dingin. Maka kukus mencair, membeku (terjadi kesenjangan berat jenis dg uap sekitarnya, diusir), Energi Potensialnya dirubah menjadi Energi Mekanik, jatuh bebas (hujan). Puji Tuhan. Energi dilepas sepanjang jalan agar sama energi lingkungan yg dituju (permukaaan laut) yg selalu kita sebut musibah banjir bandang, longsor dsb inilah yg dijinakkan, disuruh memutar Generator Listrik, dirubah menjadi energi listrik.

2. Efek berantainya, antara lain: Karena tidak ada lagi kesenjangan segala macam fasilitas/industri modern antara di desa dan kota, antara Jawa dan Pulau Terpencil, maka kepadatan kota besar hilang karena Listrik Gratis dan berlimpah letaknya di desa/kampong. Lapangan kerja tidak terbatas. Pengiriman TKI dan TKW jadi cerita masa lalu. Industri perkapalan, kapal pesiar, kapal ikan, industri perikanan modern, semua sarana transportasi, perdagangan, pariwisata maju pesat. Air menaikkan air untuk pengairan (pompa listrik, gratis). Selanjutnya dpt dikarang sendiri.

3. Cara mulia mencegah bahaya radiasi PLTN, Pemanasan Global dsb.

4. Kesadaran masyarakat dlm menjaga kelestarian alam dan lingkungan muncul dari hati terdalam, karena merasa berhutang budi, a.l. agar dynamo listriknya tetap berputar.

5. Jenis Teknologinya: Untuk air terjun kecil, rendah, pakai kincir dari kayu, papan, selanjutnya ke dynamo. Atau pake Spiral Archimedes. Air terjun besar dan tinggi pake Turbin Air. Air dalam, sungai besar/lebar pake Kincir Ismun (terapung- dipatenkan agar penemu tidak gigit jari karena hukum Paten dunia: “First to File”= siapa cepat mendaftarkannya itu yg berhak), termasuk angin dan arus laut.

6. Dll.

Senin, 20 Juni 2011

BERSELANCAR DI ERA MENGGLOBAL

Mensyukuri Era Globalisasi dengan “Perdagangan Bebasnya” adalah memanfaatkan keunggulan masing-masing. Contoh, iklim tropis, hujan hampir sepanjang tahun.

Maka teknologi pilihan paling mudah, murah (gratis), bebas BBM, bebas polusi (ramah lingkungan, ikut mencegah pemanasan global), berteknologi super canggih (energi surya dan otomatis penuh, siang malam) yaitu melaksanakan perintah Tuhan: “Tanamkan aneka macam biji bebuahan (mulai dari sejenis perdu, merambat sampai jenis pohon besar) yang ada di tangan mu itu (kapan saja, siapa saja, di mana saja mulai dari halaman rumah, atap rumah, gazebo, peneduh trotoar jalan, pinggir jalan, halaman kantor, sekolah, pesantren, kampus, tanam kota, taman hotel, taman nganggur di lapangan terbang, lapangan bola, pinggir sungai, lahan kritis, lahan nganggur, tebing, jurang, bukit sampai ke puncak gunung), meskipun kamu yakin besok akan kiamat”.

Insya Allah dalam waktu 2 – 5 tahun ke depan efeknya: Penyakit busung lapar (kurang gizi dan vitamin), pengangguran hapus dari bumi Pertiwi karena buah kesukaan tinggal memetik (tanpa larangan), air penuh ikan mengalir di bawahnya = Surga. Kota besar kaya Oksigen dan polusi gas dari knalpot mobil & motor (CO2) habis karena daya sedot pohon berbuah 6 x lipat dari pohon tanpa buah. Gelar sebagai “Negara Pengimpor buah terbesar di dunia” secara alami berubah menjadi “Negara Pengekspor buah tropis terlengkap, terbanyak, ter-enak, tersehat dan termurah di Dunia”. Karena ditanam pake biji, akar tunjangnya sampai puluhan meter bahkan ratusan meter menghujam bumi, menyerap air hujan untuk air tanah, menimbulkan hujan setempat, mencegah longsor, abrasi dan erosi, menjaga DAS secara alami.

Efek lain, gajah masuk kampung, ribuan monyet turun gunung merusak sawah ladang (karena tak mampu beli buah impor) hilang, karena buah kesenangannya di hutan begitu banyak. Jutaan burung langka dan burung berkicau berkembang biak (sampai di tengah kota metropolitan) karena madu bunga ada di mana saja. Mereka juga alat pembasmi/pemakan hama wereng, ulat bulu dsb. ramah lingkungan. Jutaan liter madu lebah hutan dan lebah piaraan dipanen tiap bulan. Taman kota dan hutan lindung akan harum mewangi tergantung pohon apa yang sedang berbunga di 17.500 buah pulau di Nusantara. Ini sudah pernah terjadi di pedalaman Kalimantan Barat tahun 40-50-an, ketika saya masih kecil, ketika belum ada ilegal loging dan kebun kelapa sawit.

Kajian Ilmiahnya dari Hukum Termodinamika 1, bahwa “Energi itu abadi, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tapi dapat berubah/dirubah bentuk”, maka: Pohon berbuah menyedot energi matahari sangat besar (udara menjadi dingin) untuk memecah gas polusi knalpot (CO2) + H2O menjadi senyawa kimia jenis baru mengandung energi sangat tinggi yaitu CxHyOz (madu, glukosa, karbohidrat, vitamin, gizi dsb) di dalam buah dengan bilangan “X” sampai angka 6. Jadi untuk mempoduksi 1 molekulnya saja dibutuhkan polusi CO2 sampai 6. Kalau pohon tanpa buah, hanya kayu dan daun yaitu C, cukup satu (1) gas CO2.

Energi matahari begitu besar diisap zat hijau daun, disimpan dalam buah tersebut, masuk mulut, diolah dalam perut (proses metabolisme) dipakai untuk bernafas, jantung mempompa darah, hidup, berkembang biak, berpikir, bekerja, berdoa dsb. Senyawa kimia tak berneregi (ampas) dikeluarkan dari hidung (gas CO2), cair dan padat.

Jadi inilah “perangkat sel surya” tercanggih unggulan kita sebagai negara tropis, karena tidak perlu membangun perkebunan buah ribuan hektar beratap dan berdinding kaca (rumah kaca, green-house yang sangat mahal) seperti Saudara kita di Eropa yang pada musim dingin membeku, perkebunan buahnya ikut membeku menjadi es.

Ini saja dulu, nanti ada lanjutannnya. Maka jangan karunia dan kelebihan dari Tuhan ini kita biarkan mubazir (malah dipandang sebagai bencana), karena hidup suka mubazir itu kawan setan.

Sabtu, 28 Februari 2009

MOVING BLADES WATER WHEEL, HYDROPOWER AND WINDPOWER SYSTEM PATENT No. : ID 0 007984

When I was a little boy, 1950st, September – December, Pawan River always flooded my village, Tanjung Pura, Ketapang Regency, West Kalimantan. I made little water wheel, use the roller of thread from my Mother sewing machine. 
When I become a Mechanical Enggineer, I ride a book by Jack J. Fridz: “Small and Mini Hydropower Systems”, McGraw-Hill Book Company, USA, 1984. He said: “Small and mini hydropower system appear to have an enormous potential, particularly in remote area of Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, and Irian Jaya not served by a central grid”.
The villages in Kalimantan and another island always at riverside. There are many big and deep rivers. So, the water wheel is suitable to make floating hydroelectric by using energy of river flow, without build a dam. The river flow is too slow, in 1996 I made a big water wheel, floated on the Pawan River. But what happen? The water wheel always stop running when front blades press the water down and rear blades lift up the water. Fortunately I created a new invention, namely: “Moving Blades Water Wheel” or “Kincir Ismun”. Kincir is an Indonesian languages for Water Wheel. Patent Number: ID 0 007 984. 
This new invention is running smoothly. The power or torque is up to or function of the sink area of the blades and velocity of river flow. So, we can build floating hydroelectric power generator along the rivers, without make a dam in river. Without damage the ecosystem, green energy, and to decrease the global warning.  
This Moving Blades Water Wheel also suitable for winds energy or combination of winds and water (sea and rivers), by vertical axis models.  


Moving Blades Water Wheel, Microhydroelectric, at Selokan Mataram, Irigation channel, Yogyakarta Indonesia (5.000 Watt, AC). Patent No. ID 0 007 984

Floating Microhydroelectric at Kapuas River, West Borneo (Kalimantan Barat, Indonesia)

At Sekadau River, West Borneo

Wind Power Electric Generator, Moving Blades Water Wheel, vertical axis. Pantai Siung, Gunung Kidul, Wonosari Yogyakarta, Indonesia.
Paten No. ID 0 007 984

Kamis, 29 Januari 2009

CARA MERUBAH SAMPAH KOTA (SAMPAH ORGANIK) MENJADI INDUSTRI BIOGAS (GAS METAN) DAN PUPUK KOMPOS

CARA MERUBAH SAMPAH KOTA (SAMPAH ORGANIK) MENJADI INDUSTRI BIOGAS (GAS METAN) DAN PUPUK KOMPOS



Sampah kota adalah sumber duit. Plastik, kertas, logam didaur ulang. Sampak organik yang bau, sarang bakteri penyakit dijadikan bahan bakar gas metan. Di kota besar negara maju sudah lama dijadikan bahan bakar industri. Bila gasnya sudah tidak keluar, tidak bau, dijadikan pupuk ompos. Caranya sangat mudah.

1.Sampah organik dimasukkan dalam jejeran lubang yang disemen. Misalnya berukuran lebar 10 x 10 m, tinggi 25 m. Diberi pipa gas dan pipa air.
2.Tiap 5 m tumpukan sampah, tutup sedikit tanah agar tidak mengeluarkan bau, pencemar lingkungan bagi masyarakat sekitar, dan mencegah udara luar masuk.
3.Bila sudah penuh dipadatkan, tutup tanah, beri air yang banyak.
4.Karena tanpa udara luar, bakteri pembusuk akan merubah air H2O dengan Karbon (C ) diambil dari sampah organik menjadi gas metan (CH4) atau proses pyrolisa, sebagai bahan bakar gas untuk rumah tangga dan industri.

Boleh dicampur kotoran ternak atau manusia. Cuma masalahnya, kalau kotoran manusia yang diambil dari sumur resapan, diteliti dulu agar tidak mengandung deterjen, sabun dan bahan kimia. Karena dapat membunuh bakteri pembusuk.

Saya sudah pernah menelitinya. Termasuk air buangan di saluran pembuangan kota. Meskipun bau busuk, banyak mengandung deterjen, sehingga proses pyrolisa tidak terjadi karena bakteri pembusuknya mati.

Sebuah Pabrik atau Industri Kertas di London hanya menggunakan bahan bakar dari sampah kotanya untuk penggerak PLTU pada Ketel Uapnya. Kelebihan gas, disalurkan pada penduduk sekitarnya. Konon katanya, dua tahun modal sudah kembali.

Timbunan sampah di Leuwigajah Bandung meledak tahun 2006, mengubur penduduk di bawahnya karena timbunan gas lembah sampahnya sudah banyak, menumpuk. Terbakar, meledak. Terbaca di koran, pipa besi pembuang gasnya ke alam semesta dicuri orang. Mengapa tidak disalurkan pada penduduk sekitar sebagai elpiji gratis?


CARA MEMBUAT BIOGAS (GAS METAN, CH4) DAN PUPUK KOMPOS DARI KOTORAN TERNAK

CARA MEMBUAT BIOGAS (GAS METAN, CH4) DAN PUPUK KOMPOS DARI KOTORAN TERNAK



1.Siapkan biang atau ragi, sekitar 2 liter kotoran ternak segar, + 2 liter air. Simpan dalam botol/jerigen terbuka selama 2 bulan.

2.Siapkan drum besar, masukkan kotoran bersama peragi, beri air 1 : 1, sesekali diaduk sampai penuh.

3.Masukkan drum kecil terbalik (tidak bocor) yang sudah diberi selang dan kran udara pengeluar gas dan udara. Tekan sampai tenggelam sempurna (tidak boleh ada udara terkurung).

4.Sekitar 2 minggu, drum kecil mulai terangkat, berarti biogas sudah timbul gas. Gas pertama dibuang dengan membuka kran, drum kecil ditekan, karena tercampur udara. Bila dinyalakan bisa meledak. Selanjutnya gas elpiji (LPG) gratis ini sudah dapat dipakai untuk memasak.

Bila gas sudah habis, tidak diproduksi lagi berarti kotoran ternak tersebut sudah jadi pupuk kompos, tidak bau, penyubur tanah, sayuran kualitas istimewa, harga mahal.
Untuk menghemat kotoran ternak, dapat juga dicampur makanan bekas yang, sayuran, sampah organik.
Selamat berkreasi, di tanah surga Allah.

CARA MEMBUAT BRIKET ARANG DARI DEDAUNAN, SAMPAH, SERBUK GERGAJI DSB.

CARA MEMBUAT BRIKET ARANG DARI DEDAUNAN, SAMPAH, SERBUK GERGAJI DSB.

Bila kita membakar daun, sampah, kayu di udara terbuka secara sempurna, artinya sampai api dan baranya padam, maka yang tersisa adalah abu. Abu tidak bisa dibakar, meskipun kadang-kadang masih berwarna hitam dan agak keras sehingga disebut arang.
Memang ada kerancuan istilah atau kosakata antara arang (abu hitam, yang sudah tak bisa dibakar), zat arang (C, atau karbon, kayu, sebagai bahan bakar) dan zat asam arang atau Oksigen (O2) berupa gas, terdapat sekitar 22% di udara bebas, berupa senyawa didalam bensin (C6H12O6), getah, ter dsb.
Reaksi kimia pembakaran kayu (C ) atau arang di udara bebas, oksigen diambil dari udara adalah:
C + O2  CO2 + Panas + abu

Masyarakat pedesaan biasa membuat arang untuk membakar sate, untuk anglo dsb. Caranya, kayu dibakar dalam ruang tertutup agar udara atau oksigen tidak bisa masuk. Selama pembakaran, asap dan api keluar menghalangi udara atau oksigen masuk. Yang terbakar adalah getah, ter dan senyawa lain di dalam kayu yang sudah mengandung Oksigen.
Karena C sebagai unsur kayu murni tidak kebagian Oksigen, tidak bisa terbakar, maka pada akhir pembakaran ini diperoleh arang atau karbon murni. Atau biasanya disebut arang aktif yang sangat baik sebagai pengisap bau, gas, racun, pemurni air untuk akuarium air laut, penjernih air minum dsb.
Sekarang minyak tanah makin sulit dan mahal, termasuk gas elpiji kadang-kadang sulit dicari, arang makin mahal, maka mari memanfaatkan sampah, rerumputan, daun kering, koran dan kertas bekas, ampas kelapa, kulit kacabg dsb.



Cerita di bawah menurut urutan nomor pada gambar:
1.Ambil drum minyak atau drum bekas aspal. Bagian atas dilubangi diameter 25 cm, bawah terbuka, ditaruk diatas pasir agar udara tidak bisa masuk, seperti gambar.
2.Masukkan dedaunan kering, siram sedikit minyak tanah dan dibakar. Api dan asap keluar dari lubang atas, menghalangi udara atau oksigen masuk. Dari bawah tertutup pasir. Selama pembakaran, dedaunan dimasukkan sedikit-sedikit agar pembakaran kontinyu, sambil diaduk dengan besi atau kayu. Bila sudah terisi sekitar separuh drum, api mengecil dan padam, berarti daun sudah jadi arang. Drum digulingkan, siram air, agar dedaunan yang membara tidak jadi abu.
3.Kita memperoleh arang. Campur serbuk gergaji, Koran, ampas kelapa, kulit kacang dsb.
4.Tumbuk, agar tercampur merata. Tidak perlu terlalu halus. Masukkan adonan encer lem dari kanji. Satu sendok kanji diberi air panas mendidih.
5.Siapkan terlebih dahulu cetakan dari seng talang lebar 30 cm, panjang 60 cm. digulung menjadi silider tinggi 30 cm, diameter 20 cm. ikat dengan kawat halus atau tali rapia. Adonan arang yang lengket dimasukkan dalam cetakan dan ditekan sampai padat. Tengah cetakan dipasang bambu, atau pipa pralon, empulur batang pisang dsb, diameter 5 cm, panjang sekitar 40 cm. Setelah padat, batang tengah dicabut pelan-pelan, dinding seng dilepas, briket arang silinder dijenur selama 2 hari sampai kering betul.
6.Siapkan susunan batu bata ukuran 10 x 5 x 20 cm sebagai tungku arang dan disusun seperti gambar, disemen dengan tanah liat atau tanah sawah. Satu sisi bawah diberi jarak 5 cm untuk alur udara masuk tungku. Masukkan briket arang silinder. Sebelumnya bagian bawah briket digores sebagai alur udara masuk. Bagian kosong pada tungku arang diisi adonan arang yang masih basah agar semua tungku terisi penuh. Ukuran lubang tungku tengah untuk bioarang adalah 20 x 20 x 30 cm.
7.Dapur briket bioarang sampah susunan bata segera dinyalakan dengan memasukkan serutan bambu yang sudah menyala. Agar lebih mudah menyala, pertama siram sedikit minyak tanah. Api akan membara sepanjang saluran tengah, tanpa asap, tidak mengotori panic, seperti kompor gas. Suhu sangat tinggi, efisien karena didning arang berfungsi sebagai isolator panas. Semua panas menuju bagian bawah panci.

Memadamkan kompor ini sangat mudah dan sangat aman. Cukup menutup saluran udara masuk di bawah dengan abu atau pasir, udara tidak masuk. Atas ditutup seng atau tegel. Selama proses padam, panasnya dipakai mengeringkan bagian serbuk arang yang masih basah sehingga menyalakan selanjutnya menjadi lebih mudah.

Sisa adonan serbuk arang dapat dicetak atau dikepal tangan, dijemur. Briket arang ini dapat dipakai untuk memasak sate, anglo dsb.

Pada waktu awal, biasanya panas belum tinggi, boleh dimasukkan ranting atau briket arang kepalan, sehingga memasak lebih cepat.

Briket batu bara kualitas rendah yang berbau menyengat saat dibakar, sulit dinyalakan, dapat dicampur saat menumbuk adonan arang. Termasuk serbuk gergaji, kulit kacang tanah, potongan karton dsb. Hasilnya, tanpa bau, tanpa asap, suhu pembakaran sangat tinggi karena semua gas yang berbau yang sebetulnya masih berupa bahan bakar, akan terbakar sempurna menjasi CO2, H2O dan api (panas).

Jadi inilah tungku yang sangat aman, efisien, ekonomis (tidak ada yang dibeli, kecuali batu bata). Bila perlu dapur susunan bata buat sendiri dari tanah liat.

Briket silinder dapat dibuat dalam jumlah tidak terbatas dan dijual. Suatu lapangan kerja, menghasilkan uang dalam jumlah tidak terbatas.

Rezki lain yang tersembunyi, diajukan sebagai bahan Riset para Dosen. Lumayan 50 juta rupiah per judul disiapkan Pemerintah untuk tahun 2009, bagi 10.000 judul.
Judulnya boleh: 1. Membuat beriket arang berbentuk silinder dari sampah dan dedaunan agar keras, tidak mudah pecah. 2. Membuat briket arang dari sampah yang sangat mudah dinyalakan. 3. Membuat tungku bioarang dari sampah dengan pot bunga, kaleng bekas dsb. 4. Menghitung kalori campuran bioarang dari sampah, dedaunan kering dengan kertas Koran, serbuk gergaji dsb. dan banyak lagi yang lain, termasuk Pengabdian Masyarakat berjudul: Membudayakan Tungku Bioarang dari sampah kota dan dedaunan kering.

Atau bagi Para Seniman, silakan gambar hasil lukisan tangan saya di atas dijadikan MURAL atau gambar di tembok, agar masyarakat bisa belajar sambil menunggu lampu merah di perempatan jalan. Asal tidak membuat jalan macet.

MEMBUNUH ILALANG DENGAN ILALANG

MEMBUNUH ILALANG DENGAN ILALANG

Ilalang atau lalang (imperata cylindrical) adalah sejenis rumput. Tapi tingginya bisa sampai 1 meter bahkan lebih. Begitu dominannya, tumbuhan lain tidak bisa lagi hidup. Lahan sudah tidak lagi berguna. Sampai-sampai dijadikan peribahasa, bila kampung sudah ditinggal penghuninya, tidak ada harapan hidup, biasanya dikatakan: “Sudah menjadi padang ilalang”,
Bila padang ilalang dipotong, kering, dibakar, maka akar ilalang segera bertunas, tumbuh dan keluar dari dalam tanah. Tumbuh subur karena abu bakarannya menjadi pupuk. Padi, singkong, ubi, dan aneka sayuran, termasuk bibit pohom karet yang kita tanam akan mati. Tidak mampu bersaing.
Sekarang ini orang senang pada cara cepat atau isntan. Padang ilalang disemprot dengan bahan kimia impor. Ilalang akan mati seperti terbakar, sampai akarnya yang ada di dalam tanah. Barulah lahan ditanami dengan karet, kopra dsb. tetapi efek sampingnya jangka panjang bagi kesehatan dan lingkungan belum diketahui. Mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang akan terasa.
Tulisan ini saya akan menerangkan bagimana cara membunuh ilalang dengan ilalang. Tanpa biaya, ramah lingkungan. Dari alam kembali ke alam. Memanfaatkan kelemahannya. Yaitu, ilalang tidak bisa tumbuh dibawah pohon yang ridang. Artinya, hanya bisa tumbuh bila menerima sinar matahari secara langsung.
Maka, pertama, di musim hujan, ilalang dibabat. Selanjutnya pohon ilalang ditumpukkan pada tunggulnya. Karena lembab, tidak menerima sinar matahari, bakteri pembusuk berdatangan, menyerang bukan hanya daun ilalang tapi sampai ke akar atau rhizomanya di dalam tanah yang mengandung gula. Segera ditanami bibit pohon buah-buahan, karet dsb. karena akarnya sudah mati, biji ilalang yang terbang di bawa angin tidak bisa tumbuh karena pohon yang ditanam sudah mulai berdaun rindang.
Bagi para Sarjana, Dosen PTN dan PTS, cara ini adalah membuka pintu rezeki. Sebagai bahan penelitian, juga amal zariyah. Dana penelitian untuk tahun 2009 cukup besar. Antara lain untuk 10.000 judul penelitian, per judul akan diberi uang Rp. 50.000.000,- . Lumayan kan? Selamat mencoba.